Senin 17 Jun 2013 11:45 WIB

Dubai 'Boyong' Keuangan Syariah ke Kanada

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Muslim Kanada
Foto: www.patdollard.com
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai memamerkan keahlian sumber daya insani dalam ekonomi syariah ke Toronto dan Vancouver, Kanada. Dubai bermaksud mempromosikan sektor jasa keuangan syariah hingga ke pasar global.

Selain itu Dubai hendak mendorong hubungan antara perusahaan keuangan dan penasihat syariah di Dubai dan Kanada. Perubahan peraturan perpajakan Kanada perlu dilakukan jika ingin menyediakan produk dan jasa keuangan syariah. "Perusahaan kami memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk menyalurkan sektor keuangan syariah di Kanada," kata Direktur Jenderal DED, Sami Al Qamzi, seperti dikutip CPI Financial, Senin (17/6).

Jumlah Muslim Kanada sekitar 1,3 juta penduduk atau 3,2 persen dari populasi. Ini merupakan pasar menarik bagi perusahaan-perusahaan keuangan syariah Dubai. Diperkirakan daya beli rumah tangga tahunan Muslim Kanada lebih dari 3,3 miliar dolar Kanada. "Keuangan syariah tidak hanya terbatas bagi umat Islam tetapi juga populer di kalangan non Muslim seperti yang terjadi di Dubai," kata CEO Dubai Ekspor, Al Awadi Sa'ed.

Para ahli memprediksi industri keuangan syariah bisa mencapai 4 triliun dolar AS dalam satu dekade ke depan. Sektor asuransi telah meningkat dua kali lipat setiap tahun sejak pertumbuhan 2002. Jasa keuangan syariah didorong pertumbuhan populasi Islam yang juga menikmati peningkatan pesat dalam daya beli. Inovasi penydiaan produk dan keuangan syariah banyak didukung sektor perbankan.

Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum ingin menjadikan Dubai pusat ekonomi syariahh global. Ini akan memberikan akses Dubai ke pasar global untuk produk perbankan syariah senilai lebih dari 2 triliun dolar AS.

Pasar makanan halal di seluruh dunia diperkirakan bernilai 650 miliar dolar AS atau 17 persen dari industri pangan global. Pasar kosmetik halal diperkirakan 13 miliar dolar AS dan tumbuh pada tingkat tahunan sekitar 12 persen. Sementara obat-obatan halal diperkirakan bernilai 500 miliar dolar AS.

Kepala Praktik Keuangan Syariah Borden Ladner Gervais LLP, Jeffrey Graham mengatakan ada kesempatan besar bagi Kanada dalam bermitra dengan perusahaan-perusahaan keuangan syariah Dubai. Ini menjadi upaya Kanada menjadi pusat keuangan syariah di Amerika Utara. "Kami melihat peluang luar biasa menghubungkan komunitas keuangan dan bisnis canggih di Dubai dengan perusahaan teknologi Kanada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement