REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juni ini dinilai tidak tepat.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menjelaskan, kenaikan harga saat menjelang puasa dan lebaran akan berakibat melonjaknya harga sembako.
Ketua Hipmi Okto Sapta menegaskan, kenaikan menjelang puasa dan lebaran akan berakibat kepada menjulangnya harga sembako hingga dua kali lipat. ''Naik pada waktu itu tak tepat,'' kata dia pada HIPMI Goes to USA, Jumat (14/6) siang.
Menurut Okto, pemerintah harus mencari waktu kenaikan yang lebih pas. ''Pastinya setelah lebaran,'' ujar dia. Kenaikan pada Juni ini, kata dia, akan menimbulkan efek domino yang sangat luar biasa. Tentunya berbagai dampak tersebut membebani masyarakat lebih dari sebelumnya.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik belum bisa mengatakan tanggal tepat kenaikan BBM bersubsidi. Dia memperkirakan perubahan harga itu akan terjadi pada Juni ini.