Kamis 13 Jun 2013 12:21 WIB

Mentan: Petani Lebih Memilih Pupuk Daripada Irigasi

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Produksi pupuk urea di PT Pusri.
Foto: Republika/Maspril Aries
Produksi pupuk urea di PT Pusri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) berniat melanjutkan subsidi untuk pupuk dan benih. Namun besaran subsidi akan disesuaikan dengan anggaran setelah dilakukan pemotongan. Keputusan ini menurut Menteri Pertanian Suswono diambil berdasarkan permintaan petani.

Dalam program lanjutan, Kementan akan meningkatkan pasokan pupuk organik. "Petani menolak subsidi pupuk digantikan dengan perbaikan irigasi," ujar Suswono Kamis, (13/6). 

Saat ini kerusakan irigasi mencapai 52 persen. Perbaikan irigasi diperkirakan menelan biaya hingga Rp 21 triliun. Jika hal ini dilakukan, Kementan berharap bisa menaikkan volume gabah giling.

Kementan menyatakan produksi beras kelebihan 5,6 juta ton. Setiap tahun produksi mencapai 39,6 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan beras tahun lalu mencapai 34 ton. "Program swasembada tetap kita masukkan dalam anggaran karena ingin kita optimalkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement