REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menyampaikan curahan hatinya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (5/6). Pertamina, ujar Karen, sangat prihatin dengan kasus pencurian minyak melalui illegal tapping yang sampai saat ini masih berlangsung di Plaju, Sumatra Selatan.
"Illegal tapping pipa Plaju sampai saat ini belum ada solusi," ujar Karen.
Menurut Karen, kasus pencurian di Plaju berimbas pada lifting minyak Pertamina secara keseluruhan. Hal tersebut disebabkan pencurian minyak diperkirakan mencapai 1.200 barel per hari.
Lebih lanjut, Karen mengatakan Pertamina dalam waktu dekat akan mengadakan rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Timur Pradopo untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan Plaju.