REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Saham perusahaan pembuat pakaian selancar, Billabong anjlok. Ini setelah perusahaan mengatakan pembicaraan pengambilalihan dengan dua penawar potensial gagal capai kesepakatan.
Sahamnya turun sebanyak 58 persen ke rekor rendah sebesar 0,19 dolar Australia di Bursa Efek Australia. Billabong menolak tawaran pengambilahan senilai 3,50 dolar Australia per saham tahun lalu.
Perusahaan mendiskusikan pemberian modal kembali dengan dua penawar. Kedua konsorsium penawar berasal dari perusahaan ekuistas swasta, Sycamore Partners dan Altamot Capital Partners.
Billabong mengatakan mereka juga membahas kemungkinan penjualan aset dengan keduanya. Hasil dari penjualan tersebut akan digunakan untuk membayar utang.
"Ini adalah ketakutan terburuk yang kami miliki," ujar Evan Lucas, ahli strategi IG Markets dilansir BBC.
Perusahaan telah menurunkan proyeksi laba untuk keuangan yang berakhir 30 Juni. Mereka berharap mendapatkan keuntungan 67-74 juta dolar Australia, turun dari proyeksi sebelumnya 74-81 juta dolar Australia.
Billabong juga telah menjual aset, menutup toko, mengganti kepala eksekutif dalam upaya menghidupkan kembali bisnis.