Kamis 30 May 2013 12:24 WIB

Apindo: Efek Kenaikan Harga BBM Hanya Sesaat

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi memperkirakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hanya sesaat dan tidak akan terlalu signifikan.

"Memang akan ada efek, misal kenaikan harga, namun itu merupakan risiko yang wajar," kata Sofyan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/5).

Menurut Sofyan kenaikan harga akibat kenaikan harga BBM tidak akan lebih dari lima persen, sementara ia yakin daya beli masyarakat saat ini sudah cukup tinggi. Dia mengatakan jika harga BBM tidak dinaikkan, sementara dana subsidi BBM diambil dari utang maka dalam jangka panjang justru akan menyengsarakan dunia usaha dan masyarakat.

"Dalam jangka panjang kenaikan BBM ini menguntungkan. Tidak bisa terus menerus duit negara habis untuk subsidi sementara ongkos subsidi itu dari utang," katanya.

Bagi pengusaha, akan lebih baik subsidi BBM itu dialihkan ke sektor lain seperti infrastruktur sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kita sama-sama tahu, pelabuhan sudah macet, jalan sudah macet, daya saing kita jadi berkurang," ujar Sofyan.

Ia yakin perbaikan infrastruktur pada akhirnya akan juga meningkatkan daya saing ekonomi sehingga pengusaha bisa lebih efisien berkaitan dengan ongkos transportasi, sehingga dunia usaha makin efisien. Infrastruktur yang mendesak untuk diperbaiki selain pelabuhan dan jalan untuk melancarkan barang, juga perbaikan infrastruktur listrik, air, irigasi untuk para petani. "Dengan begitu rakyat tetap bisa kerja meski BBM naik," ucapnya.

Karenanya Sofyan meminta pemerintah segera menaikkan harga BBM bersubsidi. Kemudian juga menyiapkan sebagian dana alokasi subsidi untuk masyarakat miskin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement