Jumat 24 May 2013 21:10 WIB

BI: Singapura Harus Terima Ekspansi Bank RI

Rep: Satya Festiani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Keuangan Agus Martowardojo bersiap mengikuti seleksi uji kelayakan dan kepatutan menjadi Gubernur BI di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/3). Agus Martowardojo dalam makalahnya menjelaskan isu strategis Bank Indonesia dal
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Keuangan Agus Martowardojo bersiap mengikuti seleksi uji kelayakan dan kepatutan menjadi Gubernur BI di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/3). Agus Martowardojo dalam makalahnya menjelaskan isu strategis Bank Indonesia dal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan meyakinkan bank-bank Indonesia untuk menghormati asas resiprokal jika mereka melakukan ekspansi ke luar negeri.

Terkait akuisisi PT Bank Danamon Indonesia (Danamon) oleh DBS Holding Group, BI akan menyetujui pembelian saham lanjutan jika Singapura memberlakukan asas resiprokal dengan Indonesia. Dengan kata lain, bank-bank nasional dapat berekspansi ke Singapura.

"Kalau mau di luar negeri, asas resiprokal harus dihormati, bukan hanya dalam bentuk slogan-slogan, ungkapan-ungkapan, tanpa pemikiran yang baik dan diskusi dengan otoritas perbankan dan moneter di luar negeri," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo, Jumat (24/5).

BI akan meyakinkan bahwa pelaku-pelaku perbankan tidak melakukan praktek-praktek yang tidak bijak yang dapat membuat reputasi Indonesia menjadi buruk.

BI beserta OJK dan LPS akan mempersiapkan perbankan Indonesia untuk dapat menjadi pemain di tingkat regional. Namun, Agus meyakini bahwa di tingkat regional industri keuangan dan perbankan yang paling baik adalah di Indonesia.

Hal tersebut terlihat dari net interest margin (NIM) yang mencapai lebih dari 5 persen, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17 persen dan kredit bermasalah (NPL) yang rata-rata di bawah 2 persen.

"Tapi, kita jangan hanya fokus di Indonesia. Kita akan mempersiapkan perbankan nasional untuk menjadi pelaku yang baik di tingkat regional," ujar Agus.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement