Jumat 24 May 2013 15:35 WIB

Air Asia 'Perlebar Sayap' ke India

Rep: Friska Yolandha/ Red: Citra Listya Rini
Air Asia. Ilustrasi
Foto: Air Asia
Air Asia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Tidak lama lagi maskapai penerbangan Air Asia memperlebar sayapnya ke India. Air Asia masuk ke negeri Gandhi ini menjadi sebuah perusahaan joint venture antara maskapai penerbangan berbiaya murah India, Tata Sons Ltd dan Arun Bhatia of Telestra Tradeplace Pvt. Ltd.

Sebanyak 49 persen saham maskapai India tersebut diakuisisi oleh Air Asia Berhad. Rencananya Air Asia akan mulai melayani penerbangan domestik dengan dua pesawat Airbus A320 pada pertengahan tahun ini.

Founder Air Asia Tony Fernandes mengatakan seluruh eksekutif Air Asia India berasal dari pemuda lokal. Mittu Chandilya merupakan orang pertama yang menjadi CEO Air Asia India.

"Dengan akan beroperasinya Air Asia India, saya percaya Mittu akan menjadi salah satu figur yang akan merevolusionerkan industri penerbangan di India," kata Fernandes dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (24/5).

Sayangnya, rencana ini terpaksa diundur. Dilansir laman Livemint, maskapai tersebut telah mengirimkan surat kepada pejabat penerbangan terkait operasional yang baru dapat dilakukan beberapa bulan setelah menerima izin pemerintah.

Air Asia India memerlukan waktu enam bulan setelah menerima No Objection Sertificate (NoC) dari pejabat penerbangan India. Diperkirakan sertifikat tersebut baru diterima pada September sehingga Air Asia India baru akan beroperasi di 2014.

Sejak berdiri 11 tahun lalu, Air Asia Grup telah menerbangan sekitar 174 juta penumpang, 160 rute, 81 destinasi, 18 negara, 17 hub, dan 124 pesawat. Per 22 Mei 2013, Air Asia memiliki 124 unit pesawat A320, belum termasuk pesawat yang disewakan. Perseroan masih menantikan 356 unit pesawat lain yang akan dikirimkan secara berkala hingga 2026. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement