Kamis 23 May 2013 23:19 WIB

Pertimbangan Menkeu Optimis Soal Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Mansyur Faqih
Chatib Basri
Foto: ANTARA
Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,4 sampai 6,9 persen. Serta menurunkan pengangguran enam persen dan kemiskinan 10 persen. 

Menkeu Chatib Basri menjelaskan rentang pertumbuhan ekonomi 6,4 sampai 6,9 persen ditetapkan melalui beberapa pertimbangan. Pertama, dari sumber pertumbuhan berupa konsumsi rumah tangga akan kembali ke titik normal.  

Terlebih, efek kenaikan harga BBM subsidi yang segera dieksekusi akan hilang pada tahun depan. "Konsumsi rumah tangganya kuat itu sumber pertumbuhan ekonomi utama kita," ujar Chatib, Kamis (23/5).

Kedua, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan membaik menuju titik empat persen. Akibatnya, ekspor akan lebih baik dan harga komoditas mengikuti. "Investasi juga akan lebih baik," kata Chatib.

Sumber pertumbuhan ekonomi lainnya adalah belanja pemerintah. Chatib menjelaskan proporsinya saat ini masih berada di kisaran enam persen dari produk domestik bruto (PDB).  

Jika PDB tumbuh sekitar lima persen, akan memberikan tambahan sekitar 0,3 persen bagi pertumbuhan ekonomi. "Kami cukup optimistik dengan kisaran 6,4 sampai 6,9 persen," ujar Chatib.

Sebelumnya, partai oposisi mengkritisi rentang pertumbuhan ekonomi yang diusulkan pemerintah dalam pokok-pokok pembicaraan pendahuluan RAPBN 2014. Rentang pertumbuhan ekonomi yang diusulkan pemerintah sebesar 6,4 sampai 6,9 persen dianggap masih lebih tinggi dari kenyataan yang ada. Jika melihat pengalaman yang lalu, pemerintah pun dinilai terlalu optimistik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement