Rabu 22 May 2013 15:38 WIB

Mentan: Kuota Impor Daging untuk Bulog Belum Diputuskan

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Daging Sapi Impor
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging Sapi Impor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Meski telah memberikan persetujuan kepada Perum Bulog untuk melakukan impor daging sapi, namun hingga kini pemerintah belum menetapkan berapa jumlah kuota impor yang akan diberikan ke badan usaha milik negera (BUMN) tersebut.

Menteri Pertanian, Suswono saat ditemui pada acara Pembukaan Koordionasi pimpinan Kelembagaan Teknis dan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Hotel Royal Safari Garden, Bogor, Rabu (22/5), menegaskan bahwa belum ada kepastian berapa kuota daging yang diimpor Bulog. Persoalan ini  masih dalam tahap pembahasan antarkementerian. "Apalagi penugasan Bulog sebagai stabilisator merupakan amanat undang-undang," ujarnya.

Saat ini, ungkap Suswono, pemerintah masih melakukan kajian mengenai jatah daging impor untuk Bulog. Ia juga menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan pun belum menyampaikan angka pasti berapa jumlah daging yang segera dimiliki Bulog.

Kendati demikian diakui Suswono, Perum Bulog telah mengajukan angka sebesar 7 hingga 10 persen dari total keseluruhan daging impor. Jumlah ini dikatakan cukup untuk kebutuhan operasi pasar yang rencananya berlangsung jelang Lebaran.

Pernyataan Suswono ini sekaligus membantah pernyataan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi yang menyebutkan bahwa Kementerian Perdagangan telah menetapkan jatah impor daging sapi untuk Perum Bulog sebanyak 3.000 ton dan diharapkan mampu menstabilisasi harga daging sapi yang masih tinggi.

Lebih lanjut Mentan meyakini pihak Bulog telah melakukan persiapan yang matang untuk mengemban tugas ini. Bulog menurutnya telah melakukan investasi untuk ambil bagian dalam importasi daging. Persiapan yang dilakukan Bulog juga bukan sebatas operasi pasar karena akan merugi. Bulog memang siap bersaing dengan para importir dalam bisnis daging.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement