Senin 20 May 2013 13:51 WIB

Yuk, Ikut Kursus Keuangan Bersertifikat Internasional

Anak belajar keuangan/ilustrasi
Foto: sevodnya.com
Anak belajar keuangan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertama di Indonesia, ada kursus bersertifikat yang memberikan gelar. Jaminan itu disampaikan Bakthavatsalam Sridhar Rao, Managing Partner Truscel Capital, perusahaan di bidang merger and acquisition.

Dikatakan Sridhar, Truscel Capital menggelar kursus Certified Financial Consultants dan kursus lain di bidang keuangan dari Institute of Financial Consultants (IFC). Sedangkan IFC adalah sebuah lembaga dan organisasi profesional di bidang pendidikan, yang menyediakan kursus singkat dan seminar terkait dunia keuangan.

"Kami ingin memberikan pendidikan yang berkualitas internasional. Kursus CFC sudah kami lakukan pada Februari 2013 di Bali, dan menitikberatkan tentang corporate finance," ujar Sridhar, di Jakarta, Jumat (17/5).

Ini adalah kali pertama IFC membuka cabang di Indonesia. IFC yang berkedudukan di Kanada, merupakan wadah institusi profesional perbankan, yang aktivitasnya berupaya lebih meningkatkan kapabilitas kalangan perbankan Indonesia, terutama dalam kaitan menghadapi masalah-masalah financial di Indonesia. Aktivitasnya adalah memberikan kursus kursus singkat bagi kalangan perbankan dengan penekanan pada persoalan-persoalan yang aktual. Umpamanya masalah kaitan ahli perbankan dengan persoalan-persoalan pertambangan di Indonesia.

Sridhar berpendapat, tidak banyak orang di Indonesia yang menguasai ilmu corporate finance, tak seperti accounting yang banyak ahli di bidangnya. Kalangan profesional maupun fresh graduate dapat mengikutinya.

"Kursus ini terbuka untuk fresh graduate, karena ketika S1 dia sudah dapat basic knowledge, lalu ditambah pengetahuan khusus. Kursus ini juga ada ujian dan gelarnya," tutur Sridhar.

Pihaknya akan menggelar kursus tentang pertambangan bertajuk 'Mining M&A and Valuation Modeling Course' pada 18-20 Juni 2013 di Jakarta. Materi kursus ini akan membahas tentang hukum, keuangan dan pajak, review geologi, operasional, dan studi kasus seputar dunia pertambangan. Kursus akan diadakan dalam kelompok kecil, sekitar 20 orang peserta.

"Masalah pertambangan banyak yang tumpang tindih, di sini akan diberikan pengetahuan bagaimana menanganinya," jelas Sridhar.

Dijelaskan Sridhar, untuk bisa mengikuti kursus mining, peserta harus mengeluarkan dana Rp 15 juta untuk tiga hari. Meskipun kursus ini tidak memberikan gelar, diharapkan setelah mengikuti kurus, peserta memiliki pengetahuan baru yang berguna untuk dirinya sendiri dan perusahaan ia bekerja. Setelah itu, pihak Sridhar akan menyelenggarakan kursus sektoral di bidang lain, seperti perbankan serta oil and gas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement