REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai euforia pasar saham domestik yang berada dalam tren positif menjadi salah satu alasan perusahaan melakukan penawaran saham perdana (IPO) tahun ini. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan saat ini sudah ada sekitar delapan perusahaan yang akan melakukan IPO di tahun ini.
Ia menambahkan ada beberapa calon emiten yang menggunakan laporan keuangan Desember 2012 sebagai acuan pelaksanaan IPO dimana batas akhir pencatatan saham di BEI adalah Juni 2013. "Kami berharap jumlah calon emiten yang melakukan pencatatan saham perdana sampai dengan pertengahan tahun ini bisa mencapai 15 emiten sehingga target 30 emiten baru tercapai di tahun ini," papar Hoesen di Jakarta, Rabu (8/5).
Tercatat sebanyak delapan perusahaan telah mencatatkan saham perdana di BEI, yakni PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME). Selain itu, PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) dan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).
Hoesen mengharapkan bagi perusahaan lainnya yang berniat melaksanakan untuk IPO dapat memerhatikan kepemilikan saham bagi investor ritel. Pasalnya likuiditas perdagangan saham cukup tergantung pada jumlah saham yang dimiliki oleh investor ritel.