REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) resmi mengakuisisi saham Talisman Resources di Blok Offshore North West Jawa (ONWJ). PHE ONWJ mengambil alih saham perusahaan itu sebesar 5,0295 persen.

Communication Manager PHE ONWJ Donna Priadi mengatakan aksi korporasi ini meningkatkan komposisi PHE ONWJ di wilayah kerja migas di Jawa Barat itu. "Sehingga PHE ONWJ menjadi operator dengan komposisi saham terbesar 58,2795 persen, lalu EMP ONWJ Ltd 36,7205 persen dan Risco Energy sebesar lima persen," katanya, Jumat (3/5).

Menurutnya PHE ONWJ optimis langkah ini akan meningkatkan pembagian pendapatan perusahaan. PHE ONWJ pun yakin bisa menggenjot pertumbuhan secara agresif di sektor hulu migas.

Sementara itu, terkait produksi minyak mentah dan kondensat pada April 2013, PHE ONWJ mencatat kenaikan produksi hingga 39.500 barel per hari. "Dalam dua pekan terakhir, produksi sudah bisa di atas 40 ribu barel per hari (bph) dan bahkan pada 2 Mei sempat mencapai 42.200 barel," kata Senior Manager Subsurface PHE ONWJ Achmad Zailan.

Hasil ini meningkatkan produksi rata-rata selama Januari hingga April  menjadi 38.300 bph. Angka ini lebih tinggi dibanding target rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) sebesar 36.400 bph.

Kenaikan produksi dikarenakan peningkatan kegiatan pengeboran di area KL, B, U, dan K, serta reaktivasi area P. Menurut Achmad, kontribusi terbesar berasal dari produksi area B dan KL.

Produksi gas juga cukup meningkat hingga 212 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Produksi gas itu juga lebih tinggi dibandingkan target WP&B 2013 sebesar 193 mmscfd.

Namun, ia menuturkan sedikit mengkhawatirkan penurunan produksi di Agustus hingga Oktober nanti. Pasalnya turn around diperkirakan bisa meningkatkan produksi sebesar 7 ribu bph.

"Tapi kami optimis produksi mencapai target sesuai WP&B 2013," ujarnya. PHE ONWJ menargetkan belanja modal (capex) sebesar 1,02 miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan 2012 772 juta dolar AS.

Ikuti Whatsapp Channel Republika