REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang pengupahan dan jaminan sosial Haryadi Sukamdani mengaku tidak kaget ketika rencana kenaikan dua harga Bahan Bakar Minyak (BBM) batal.
Keputusan pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM pernah terjadi tahun lalu. “Pembatalan rencana dua harga BBM itu dapat membuat kewibawaan pemerintah menurun,” ucapnya.
Memang, lanjutnya, akibat pembatalan ini tidak banyak berpengaruh pada pengusaha. Hanya, dia khawatir dibatalkannya dua harga BBM kali ini dapat menimbulkan kerawanan.
“Nantinya dapat terjadi gejolak sosial karena harga-harga barang naik dan kendali atas harga,” ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (1/5).
Dia menilai, pihak yang dirugikan akibat kebijakan pemerintah itu adalah masyarakat. Alasannya, lanjutnya, karena dalam kondisi seperti ini pihak yang mengambil keuntungan adalah pihak pengecer barang yang terakhir.
“Selain itu, spekulan juga dapat mempermainkan BBM dan ujung-ujungnya masyarakat yang menjadi korban spekulasi,” kata Haryadi.