REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertumbuhan asuransi di Indonesia semakin meningkat. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (AJMI) misalnya. Selama 2012, Manulife mencatat perolehan premi sepanjang 2012 sebesar Rp 8,442 triliun, atau tumbuh 18 persen dari tahun 2011.
Menurut Chris Bendl, CEO and Presiden Director AJMI mengatakan dari total premi tersebut, premi bisnis baru tercatat sebesar Rp 1,514 triliun (neto), tumbuh 37 persen dari tahun sebelumnya.
"Untuk total new bussines premium (gross) kita di 2012 mencapai Rp 5,5 triliun, tumbuh 19 persen. Ini tertinggi dalam sejarah,'' ujar Chirs Bendl dalam paparan kinerja 2012 AJMI di Jakarta, Rabu (1/5).
Dari total premi bisnis baru (neto), kontribusi premi dari produk unit link mendominasi hingga lebih dari 60 persen.
Nelly Husnayati, VP Director and Head of Employee Benefits and Sharia Business AJMI menjelaskan, meski sumbangan unit link lebih tinggi, produk tradisioal juga tetap dijaga pertumbuhannya.
"Karena nasabah kita juga tetap membutuhkan produk tradisional juga, selain unit link. Jadi kita tetap memasarkan dua produk tersebut secara berimbang," katanya.
Sementara itu, sumbangan premi bisnis baru berdasarkan lini distribusi, tercatat berkontribusi 44 persen terhadap total pendapatan premi bisnis baru 2012. ''Yaitu senilai Rp 822 miliar, atau tumbuh 62 persen dari tahun sebelumnya,'' kata Hans de Waall, Executive VP and Chief Agency Officer AJMI.
Sedangkan kontibusi pendapatan premi bisnis baru yang disumbang oleh agen tercatat sebesar Rp 600 miliar. "Tetapi agen kita tumbuh signifikan hingga 29 persen, tembus angka 10 ribu,'' kata Hans, sumringah.