Rabu 01 May 2013 14:42 WIB

Ekspor Indonesia Turun 0,08 Persen

Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ekspor Indonesia sebesar 0,08 persen pada Maret 2013 atau senilai 15 miliar dolar AS, dibandingkan bulan sebelumnya.

Ketua BPS Suryamin dalam jumpa pers, di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/5), mengatakan ekspor Indonesia pada Maret 2013 juga mengalami penurunan sebesar 13,03 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2012.

Penurunan sebesar 0,08 persen tersebut disebabkan turunnya nilai ekspor non-migas sebesar 2,77 persen dari sebelumnya 12,4 miliar dolar AS menjadi 12,1 miliar AS. Meskipun mengalami penurunan, ekspor migas pada Maret 2013 mengalami kenaikan 12,94 persen dari sebelumnya 2,5 miliar dolar AS menjadi 2,9 miliar dolar AS.

Peningkatan ekspor migas tersebut didorong dengan adanya peningkatan ekspor minyak mentah sebesar 5,29 persen atau senilai 885,8 juta dolar AS, dan juga peningkatan ekspor hasil minyak sebesar 10,23 persen menjadi 357,5 juta dolar AS. Sementara ekspor gas juga mengalami peningkatan sebesar 18,17 persen menjadi 1,6 miliar dolar AS.

Volume ekspor migas pada Maret 2013 terhadap Februari 2013 untuk minyak mentah naik menjadi 6,37 persen, sementara ekspor gas juga mengalami kenaikan 15,74 persen, namun untuk hasil minyak mengalami penurunan 6,32 persen.

Untuk negara tujuan ekspor non-migas terbesar pada Maret 2013 adalah Cina yang mencapai 1,8 miliar dolar AS, Jepang sebesar 1,338 miliar AS, dan Amerika Serikat sebesar 1,319 miliar dolar AS dan memberikan kontribusi sebesar 36,81 persen dari total ekspor Indonesia.

Penurunan ekspor tersebut, jika dibandingkan dengan Februari 2012 terjadi pada sebagian negara tujuan ekspor yakni Singapura turun sebesar 242,9 juta dolar AS, India sebesar 106,8 juta dolar AS dan Malaysia sebesar 13,3 juta dolar AS. Meskipun turun, neraca perdagangan Maret 2013 mencatatkan surplus sebesar 304,9 juta dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement