REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menegaskan keputusan soal harga BBM bersubsidi baru akan diketok setelah pembahasan APBN Perubahan 2013 Juni nanti. "Walau harga tak membutuhkan persetujuan DPR, kompensasi tetap butuh DPR," tegasnya saat ditemui Selasa (30/4).
Pemerintah pun, ujar dia, akan mengajukan kompensasi dalam dua bentuk skema baik bantuan langsung tunai (BLT) maupun kredit produktif. Ia menuturkan meski wajib mengatur APBN, pemerintah tetap harus melindungi rakyat.
"Pokoknya sekarang kami sudah susun," ujarnya. Ia mengatakan kompensasi akan segera dibicarakan kepada DPR setelah masa reses usai Mei ini.
Sementara itu, soal harga BBM bersubsidi baru, politisi Demokrat itu menegaskan harga BBM akan di bawah Rp 6.500 per liter. BBM bersubsidi tak akan sebesar harga keekonomian bahan bakar tersebut di pasar dunia.
"Maksimum itu Rp 6.500, tapi kira-kira di bawah itu," tegasnya. Menurutnya ini angka yang proporsional dan sudah diperhitungkan pemerintah.
Soal Pertamina yang sudah mengeluarkan anggaran untuk mendukung kebijakan dua harga BBM yang batal diterapkan, Jero mengatakan BUMN itu tak mempermasalahkan hal ini. "Ya tidak apa-apa. Saya juga mengeluarkan banyak dan capek juga," ujarnya.