REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp 1,05 triliun per 31 Maret 2013. Jumlah itu meningkat sebesar 12 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih di periode yang sama 2012 sebesar Rp937 miliar.
Dalam keterangan tertulis, Senin (29/4), pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 41,94, lebih besar dari angka di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 37,26. Peningkatan laba bersih CIMB Niaga didapat dari meningkatnya pendapatan operasional dan menurunnya beban provisi, seiring dengan pertumbuhan total kredit dan membaiknya kualitas aset.
Di kuartal pertama 2013, CIMB Niaga tetap mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima, dengan total aset Rp 217,46 triliun per 31 Maret 2013, tumbuh 26 persen dibandingkan kuartal pertama 2012 sebesar Rp 172,68 triliun.
CIMB Niaga telah menyalurkan total kredit gross sebesar Rp 147,06 triliun, tumbuh 13 persen dari posisi yang sama tahun 2012 sebesar Rp 129,83 triliun.
Sementara, total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 26 persen menjadi Rp 167,32 triliun, dibandingkan periode satu tahun sebelumnya yang sebesar Rp 133,23 triliun. Hal itu didukung dengan pertumbuhan CASA (Current Account Savings Account) sebesar 31 persen menjadi Rp 77,73 triliun.
Dari sisi kualitas kredit, ratio kredit bermasalah (Non Performing Loan) gross CIMB Niaga per 31 Maret 2013 tercatat sebesar 2,41 persen, menurun sebesar 28 basis poin dibandingkan kuartal pertama 2012 sebesar 2,69 persen
Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid, mengungkapkan, dari total penyaluran kredit CIMB Niaga di kuartal pertama 2013, perbankan Komersial memberikan kontribusi terbesar senilai Rp59,60 triliun (40 persen), menyusul Perbankan Konsumer sebesar Rp45,09 triliun (31 persen), dan Perbankan Korporasi sebesar Rp42,37 triliun (29 persen).
Arwin menambahkan, Personal Loan dan Mikro Laju menjadi bisnis yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi, masing-masing sebesar 75 persen dan 56 persen. Per 31 Maret 2013, Personal Loan berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1,07 triliun, dan menjadi empat besar bank penyalur Personal Loan terbesar di Indonesia.
Sementara, Mikro Laju telah menyalurkan kredit sebesar Rp 2,29 triliun per 31 Maret 2013, tumbuh 56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan bisnis Mikro Laju ini sejalan dengan aturan Bank Indonesia yang mewajibkan perbankan untuk terus meningkatkan porsi kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar 20 persen dari total portofolio kredit secara bertahap hingga 2018.
Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga juga mencatatkan pertumbuhan yang baik. Per 31 Maret 2013, UUS CIMB Niaga telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 8 triliun, meningkat 135 persen yoy. Pertumbuhan juga dicatatkan bisnis Rahn (gadai) yang melonjak 114 persen menjadi Rp 124 miliar dibanding periode yang sama pada 2012.