REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan aset PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk (Bank Muamalat) per Maret 2013 mencapai Rp 46,5 triliun. Angka tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30 miliar.
Laba Bank Muamalat per Maret 2013 sebesar Rp 184 miliar dari Rp 115 miliar per Maret 2012. Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, mengatakan Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan laba sebelum pajak menjadi Rp 1,1 triliun pada Desember 2013. "Kalau target laba setelah pajak Rp 800 miliar," ucapnya saat jumpa pers di Hotel Intercontinental, Senin (29/4).
Hingga kini, Bank Muamalat belum menentukan kapan merealisasikan rencana Secondary Public Offering (SPO). "Masih mengkaji serta mempelajari situasi dan kondisi dulu," ujar Arviyan.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Muamalat Andi Buchari menyebut proporsi skema pembiayaan di Bank Muamalat relatif seimbang. Penyaluran pembiayaan dengan akad Murabahah sebanyak 49,68 persen dari total portofolio. Sementara pembiayaan dengan akad Mudharabah dan Musyaraqah porsinya mencapai 45,79 persen.
"Kami cukup berpengalaman dalam menentukan skema pembiayaan yang cocok untuk produk tertentu," kata Imam. Hingga akhir Desember 2012, pembiayaan Bank Muamalat Rp 32,9 triliun atau tumbuh 46,3 persen dari Rp 22,5 triliun di tahun sebelumnya.