REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mendukung rencana pemerintah Indonesia untuk menerapkan dua harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM). Ketua Umum Hiswana Migas Eri Purnomohadi mengatakan, pada prinsipnya sepanjang kebijakan dua harga BBM itu bisa diterima masyarakat dan masyarakat siap, maka pihaknya mendukung.
Eri menegaskan, dukungan yang diberikan Hiswana Migas bukan berarti mendukung tanpa melihat (pertimbangan dan situasi). Dia mencontohkan, seorang pengendara kendaraan roda dua mengkonsumsi BBM sebanyak 40 liter dalam satu bulan. Kalau harga asli BBM premium per liter Rp 10.500 per liter menjadi Rp 4.500 per liter, artinya dia mendapat subsidi Rp 6 ribu per liter. Jadi dalam satu bulan pengendara roda dua itu mendapat subsidi sebanyak Rp 240 ribu.
Namun, lanjutnya, ada kendaraan roda empat plat yang konsumsi BBM premiumnya sebanyak 400 liter per bulan. Dalam satu bulan berarti dia menikmati subsidi Rp 2,4 juta. “Itu sungguh tidak adil, karena tingkat ekonomi pengendara kendaraan roda dua lebih rendah dibandingkan roda empat. Karena realitas itu, kami memberikan dukungan kepada pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dua harga BBM,” ujar Eri saat pertemuan DPP Hiswana Migas di Arion SwissBell Hotel di Jakarta, Ahad (28/4).
Dia menambahkan, pihaknya mendukung kebijakan dua harga itu supaya jurang keadilan ekonomi antara dua kelas itu didekatkan. Dukungan diberikan untuk melindungi golongan masyarakat pengendara kendaraan roda dua, dan angkutan penumpang umum dan barang plat kuning.
Dia mengaku, pihaknya telah mengadakan pertemuan internal Hiswana dengan Pertamina. “Jadi, Hiswana Migas secara bulat mendukung kebijakan pengurangan subsidi dengan penyesuaian harga BBM melalui penerapan dua harga,” tuturnya.