Ahad 28 Apr 2013 12:06 WIB

Kenaikan Harga BBM Pengaruhi Laju Inflasi

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Karta Raharja Ucu
Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan dua harga BBM bersubsidi, diprediksi meningkatkan inflasi sebesar 0,8 persen pada 2013.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, prediksi itu akan valid apabila kebijakan dua harga mulai diterapkan Mei 2013.

"Mei adalah momen terbaik untuk diterapkannya kebijakan itu," tutur Bambang kepada wartawan saat ditemui di kantor BKF, kompleks Kemenkeu, akhir pekan lalu.

Pemerintah berencana menerapkan dua harga BBM bersubsidi per Mei 2013. Nantinya, kendaraan pelat kuning dan motor tetap membeli BBM bersubsidi dengan harga Rp 4.500 per liter, sedangkan kendaraan pelat hitam membayar Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per liter.

Menurut Bambang, ekspektasi inflasi akibat rencana tersebut relatif minimal karena angkutan barang, terutama kendaraan pelat kuning tidak mengalami kenaikan harga. Selain itu, pengalihan dari mobil ke motor diperkirakannya tidak akan berpengaruh banyak.

"Kalau dulu angkutan barang kena semua, jadi mereka harus menghitung pengaruhnya terhadap biaya angkutan. Kalau sekarang kan tidak," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan, jika nantinya kebijakan dua harga BBM bersubsidi tidak diterapkan Mei 2013, dampaknya terhadap inflasi pada bulan-bulan pertama tidak akan terlihat. Melainkan pada tiga hingga enam bulan berikutnya.

Sehingga, apabila kebijakan ini baru diterapkan pada Juni atau Juli 2013, tentu pengaruhnya terhadap inflasi pun akan mundur. "Kalau melihat pengalaman 2005 dan 2008 lalu, dampaknya tidak sampai tiga bulan pertama. Itu pengalaman yang lalu," kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement