REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mendorong masyarakat membangun agribisnis dan agro industri bisa mewujudkan kedaulatan pangan.
"Ketahanan pangan itu nantinya yang akan meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun pasar dan meningkatkan neraca perdagangan," kata Hatta usai melantik Dewan Pengurus Nasional Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri (MAI), di Jakarta, Sabtu (27/4).
Hatta yang juga didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina MAI menilai, ketahanan pangan hanya bisa direalisasikan bisa petani bersinergi dengan pemerintah. Implementasi di lapangan, menurutnya tidak akan berjalan maksimal bila tim ahli dan pemerintah dilibatka.
Menurut Hatta, meski beberapa produk pertanian masih diimpor, tetapi jumlahnya sangat kecil. Misalnya saja bawang putih. Tetapi, ia menambahkan, impor bawang putih tidak bisa disimpulkan Indonesia benar-benar bergantung dalam mencukupi kebutuhan pangan.
Pelaksana tugas Menteri Keuangan itu mengklaim Indonesia malah mengalami surplus di bidang pertanian hingga 20 miliar dolar AS. "Yang penting itu jangan bergantung, kalau ada satu atau dua yang diimpor masih oke lah," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Hatta mendorong agar MAI meningkatkan peran dalam membangun agribisnis dan agro industri. Karena pembangunan agribisnis juga berkaitan dengan membangun pasar. Jika pasar berkembang, maka kesejahteraan petani bisa diingkatkan.