REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan proyek infrastruktur dengan menggunakan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk telah dimulai dalam proyek double track kereta api Cirebon-Kroya.
Namun, Pejabat Sementara Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan belum ada penerbitan sukuk terkait proyek ini.
Menurut Robert, penerbitan sukuk baru dapat dilakukan jika pelaksana proyek yang bersangkutan melaporkan kepada DJPU agar pembiayaan dapat dilakukan. "Setelah dilaporkan ke kita, ya kita terbitkan sukuknya," tutur Robert di Jakarta, Rabu (24/4).
Sebagai gambaran, proyek double track kereta api Cirebon-Kroya membutuhkan total dana senilai Rp 1,5 triliun. Sebesar Rp 1 triliun dengan Rp 800 miliar di antaranya diperoleh dari sukuk financing project di 2013. Sedangkan sisanya sebanyak Rp 500 miliar direncanakan akan digelontorkan pada 2014.
Proyek ini akan menghubungkan Cirebon, Jawa Barat dengan Kroya, Purwokerto, Jawa Tengah. Dengan panjang lintasan mencapai 158 kilomenter. Diharapkan dengan pembangunan ini, kapasitas lintasan dapat ditingkatkan dari 90 kereta menjadi 180 kereta per hari.