Rabu 24 Apr 2013 14:18 WIB

BI Berikan Dua Opsi Kredit UMKM Bagi Bank Asing

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Hasil kerajinan produk UKM, ilustrasi
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Hasil kerajinan produk UKM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mewajibkan perbankan untuk menyalurkan kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) minimal 20 persen dari total kredit. Namun, Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) yang selama ini fokus pada kredit korporasi akan menghadapi kesulitan memenuhi aturan tersebut.

Karenanya, selaku regulator Bank Indonesia (BI) memberikan sejumlah opsi penyaluran kredit UMKM bagi bank asing yang beroperasi di Indonesia. Direktur Eksekutif Direktorat Kredit, BPR dan UMKM BI, Zainal Abidin, mengatakan bank asing memiliki dua opsi untuk menyalurkan kredit pada UMKM.

Opsi pertama adalah dengan melalui kredit penerusan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Opsi kedua adalah penyaluran kredit UMKM kepada eksportir non-mineral. "Sudah banyak bank yang melakukan linkage dengan BPR," ujar Zainal saat ditemui baru-baru ini.

Ia menyebutkan bahwa saat ini linkage sedang diminati oleh bank asing. Namun, ia tidak menyebutkan jumlahnya.

Selain memberikan kredit penerusan pada BPR, KCBA juga dapat menyalurkan kreditnya untuk ekspor non-mineral, misalnya ekspor kerajinan dan hortikultura.  "Banyak juga yang mau ekspor," ujarnya.

Zainal, menambahkan, KCBA dibebaskan untuk memilih opsi tersebut. KCBA pun dapat menyalurkan kredit UMKM tergantung nasabah yang mereka miliki. 

BI memberikan periode secara bertahap kepada KCBA untuk mencapai  penyaluran kredit minimal 20 persen. "Tahun ini targetnya lima persen. Tahun depan 10 persen. Kita naikan secara bertahap," ujar Zainal. Periode tersebut dapat dipergunakan KCBA untuk menyesuaikan diri dan memperbaiki kapasitas, kompetensi dan infrastruktur.

Chief Country Officer Citibank Indonesia, Tigor Siahaan, mengatakan pertumbuhan kredit Citibank meningkat, namun masih didominasi oleh kredit korporasi.  "Pertumbuhannya double digit pada kuartal I," ujar Tigor di Jakarta, Rabu (24/4). Tahun ini, Citibank akan memperbesar bisnis korporasi menjadi sekitar 90 persen.

Berdasarkan data BI per Februari 2013, perbankan sudah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 514,51 triliun, tumbuh 14 persen dibandingkan 2012. Dari jumlah tersebut, bank asing dan campuran telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 9,7 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement