Selasa 23 Apr 2013 15:31 WIB

Kompensasi BBM Dikemas Dalam Satu Paket, Apa Sajakah?

Rep: Esthi Maharani/ Red: Nidia Zuraya
Hatta Rajasa
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipastikan dalam bentuk penguatan program pemerintah. Ia mengatakan kompensasi tersebut dalam satu paket.

“Memantapkan program-program yang sudah ada, raskin, bantuan siswa miskin (BSM), program keluarga harapan (PKH) tidak ada sesuatu yang baru. Tetapi pemantapan dalam satu paket,” paparnya usai ditemui setelah rapat bersama Wakil Presiden, Boediono, Selasa (23/4).

Ia mengatakan sampai saat ini pengendalian teknis sedang berlangsung oleh Pertamina. Menurutnya, pengembangan IT banyak menolong terjadinya penyimpangan. Hanya saja, IT masih belum diinstal untuk sementara.

Dalam kesempatan tersebut Hatta juga mengimbau masyarakat untuk mendisiplinkan diri terkait penggunaan BBM. “Tunggu saja dulu, tapi kita upayakan untuk mengurangi subsidi supaya tidak besar dan menekan kuota supaya tidak terjadi pembengkakan agar tidak bebani fiscal kita,” ujarnya.

Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati mengatakan untuk kompensasi dipastikan bukan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Ia juga memastikan akan ada perubahan postur anggaran. “Nanti ada perubahan postur kan dari mengenai kebijakan pengendalian bbm pasti akan berubah postur APBN-nya. Itu alokasinya dari sana,” katanya.

Sayangnya, ia belum bisa membocorkan jumlah angka yang akan digelontorkan untuk kompensasi BBM. Yang jelas, jika ada tambahan alokasi untuk program pemerintah maka pasti akan dibahas di APBN-Perubahan. “Sekarang jalan dulu yang biasa, nanti kalau ada tambahan alokasi dana baru kita ubah,” tambah Anny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement