Senin 22 Apr 2013 14:26 WIB

Perbankan Syariah India Berpotensi Tarik Investor Malaysia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Muslim India berbelanja.
Foto: onislam.net
Muslim India berbelanja.

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA --  Perbankan syariah dapat menarik investor Malaysia di India. Untuk itu, lembaga keuangan lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) India terus meminta persetujuan agar perbankan syariah dapat dibentuk di India.

Awal tahun ini, Bank Sentral India atau Reserve Bank of India (RBI) menegaskan tidak mengizinkan pemberlakuan perbankan bebas bunga di India. Hal tersebut menjadi pukulan bagi perbankan syariah untuk mendapatkan sistem yang diakui di India. Namun begitu, pemerhati perbankan syariah, Mohammed Saeed Shingeri, mengatakan sistem perbankan bebas bunga masih dapat dicari berdasarkan Undang-Undang Masyarakat dan bukan dari Undang-Undang Perbankan.

Sekretaris Jenderal Pusat Keuangan Syariah India (LSM keuangan syariah di India), Abdur Raqeeb mengatakan produk dan jasa keuangan syariah dapat diperkenalkan secara terbatas, misalnya melalui dana investasi alternatif, reksa dana yang masuk dalam Dewan Pasar Modal India ataupun melalui kegiatan sektor keuangan mikro syariah.

"Namun saat Rancangan Undang-Undang (RUU) Keuangan Mikro diberlakukan, maka semua kegiatan keuangan mikro akan berada di bawah pengawasan RBI dan akan memunculkan masalah lagi," kata Raqeeb, seperti dikutip dari Free Malaysia Today, Senin (22/4).

Menurutnya, penggunaan instrumen keuangan syariah membuka pasar bagi investor asing, termasuk pembeli Malaysia yang tertarik mengambil saham bebas bunga di India. Raqeeb mendesak investor Malaysia untuk berinvestasi di bidang infrastruktur India. Kehadiran besar-besaran investor Malaysia di negara akan membantu menembus sektor keuangan syariah di masa depan. Dia  mengatakan jika banyak investor berinvestasi dalam instrumen keuangan syariah, maka akan ada perubahan RBI dalam memahami kebutuhan perbankan syariah.

Sukuk berkembang pesat sebagai produk yang paling diterima untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur. "Perbankan syariah akan memberikan alternatif karena bertanggung jawab secara sosial dan tumbuh inklusif," katanya

Mantan Komisaris Tinggi India untuk Malaysia RI Narayan mengatakan pada 2012 perbankan syariah dapat menarik dana ke India terutama di bidang infrastruktur. India bermaksud menggunakan 1 triliun dolar AS selama lima tahun ke depan untuk pembangunan jalan, rel kereta api, penerbangan dan energi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement