REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan, memberikan apresiasi kepada Bank Mandiri yang telah mampu betransformasi menjadi bank terbesar di Tanah Air dengan menghilangkan budaya sogok dalam pencarian kredit dari masyarakat.
"Saya tidak menyangka budaya sogok di perbankan BUMN di masa lalu, saat ini sudah bisa dihilangkan Bank Mandiri," kata Dahlan, saat berpidato pada acara Bank Mandiri "CFO Forum: Investing for Innovation", di Jakarta, Senin.
Dahlan mengaku dirinya sejak masih berstatus pengusaha hingga menjadi menteri mengikuti betul proses perubahan yang dilakukan Bank Mandiri.
"Dari dulu sudah bukan rahasia lagi, jika nasabah ingin mendapatkan kredit harus menyogok, traktir makan, hingga memberikan hadiah (kepada karyawan bank)," tegas Dahlan.
Namun sekarang, diutarakannya, praktik sogok menyogok tersebut sudah tidak lagi terjadi karena budaya kerja yang sudah berubah total.
"Sekarang, jangankan dikasih sogokan, dibayarin makan pun sudah tidak mau. Ini yang membuat saya semakin bangga terhadap Mandiri," ujarnya.
Karena itulah, dijelaskan Dahlan, merupakan suatu kebanggan Bank Mandiri telah mampu mencetak laba hingga sekitar Rp 15 triliun, mengalahkan bank-bank swasta yang ada di Indonesia.
"Tidak menyangka Bank BUMN itu dulu dilecehkan, tapi sekarang bisa mengalahkan bank apa saja," ujarnya.