REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bursa saham AS menguat akhir pekan lalu karena ditopang oleh baiknya pendapatan dari Google. Sayangnya keuntungan itu tidak cukup bagi S&P 500 untuk bangkit dari derita di pekan terburuk sejak November.
Meskipun menguat 0,88 persen ke level 1.55,25, penutupan perdagangan akhir pekan ini merupakan yang terendah bagi S&P 500 sejak 7 November. Baiknya pencapaian ini didorong oleh naiknya saham Google 4,4 persen menjadi 799,87 dolar AS setelah membukukan pendapatan yang positif.
S&P jatuh 2,3 persen akibat tingginya volatilitas pasar, Senin (22/4). Hal ini memicu pembicaraan tentang kemunduran pasar saham yang telah lama dinanti.
Volume perdagangan Jumat tercatat sebesar 6,4 miliar dan merupakan yang terendah selama sepekan. Banyak sentimen negatif yang mendorong kecilnya volume perdagangan, seperti bom Boston.
Indeks Dow Jones ditutup nyaris di wilayah positif, tertahan oleh saham International Business Machine (IBM). IBM membukukan penurunan terbesar mereka dalam delapan tahun setelah pendapatan kuartalan mereka jauh dari perkiraan. Saham IBM berakhir melemah 8,3 persen ke level 190 dolar. Dow menguat 0,07 persen ke level 14.547,51.
"Hanya keajaiban yang akan mendorong investor kembali ke pasar selama musim laba," ujar Chief Market Strategist RDM Financial Michael Sheldon, seperti dilansir laman Reuters, Senin (22/4).
Nasdaq Composite Index meningkat 1,25 persen ke level 3.206,06. Sepanjang pekan Nasdaq kehilangan 2,7 persen.