REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Timah Tbk (TINS) menyetujui pembagian dividen sebesar 50 persen dari total laba bersih. Perseroan mencatat perolehan laba bersih per akhir Desember 2012 senilai Rp 431,57 miliar.
Sisa laba perseroan akan disimpan debagai cadangan. "Nilai dividen per saham adalah Rp 42,87," ujar Direkur Utama TINS Sukrisno, baru-baru ini.Dividen tunai akan dibagikan kepada negara senilai Rp 140,26 miliar dan publik Rp 75,52 miliar. Pembagian dilakukan pada 29 Mei 2013.
Per akhir 2012 perseroan mencatat penurunan laba bersih senilai Rp 431,57 miliar atau turun 51,8 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Perolehan yang lebih kecil tersebut disebabkan oleh rendahnya harga logam timah sepanjang 2012.
Tahun ini, TINS menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 1 triliun atau meningkat 231,5 persen dari perolehan tahun sebelumnya. Optimisme perolehan laba ini berasal dari proyeksi kenaikan harga timah global. Selain itu perseroan juga mulai mengoperasikan tambang timah di Sumatra dan Kalimantan.
Perseroan juga akan melakukan ekspansi ke Myanmar. Ekspansi ini akan memakan belanja modal senilai Rp 18 juta dolar AS atau sekitar Rp 174,7 miliar untuk pengembangan awal. "Perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini Rp 1.4 triliun," ujar Sukrisno.
Diharapkan pula tahun ini perseroan bisa meningkatkan pendapatan menjadi Rp 8-9 triliun. Pendapatan perseroan pelat merah ini tahun lalu mengalami penurunan 10,6 persen dari Rp 8,75 triliun menjadi Rp 7,8 triliun.