REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan arus modal asing yang masuk hingga pekan kedua April 2013 (year to date) sebesar Rp 33,8 triliun. Arus modal asing ini dinilai akan berkontribusi pada surplus neraca modal pada Triwulan II 2013.
"Arus modal asing yang masuk year to date April Rp 33,8 triliun, untuk saham Rp 18 triliun dan SBN (Surat Berharga Negara) Rp 15,8 triliun," terang Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (19/4).
Perry mengatakan, dengan arus modal asing yang masuk tersebut, akan menambah surplus neraca transaksi modal dan finansial kendati neraca transaksi berjalan masih defisit. "Kalau 'current account'-nya masih defisit kan, defisit neraca di migasnya masih besar dan juga di neraca nonmigas surplusnya itu kecil," ujarnya.
BI rencananya akan mengumumkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Triwulan I 2013 pada awal Mei mendatang. "Awal bulan depan kami akan merilis neraca pembayaran untuk Triwulan I dan secara keseluruhan yang sudah disampaikan dalam RDG kemarin bahwa kondisi neraca pembayaran di Triwulan II itu akan jauh lebih baik daripada Triwulan I," katanya.
Perry mengutarakan bahwa faktor ekonomi global masih akan mengalami ketidakpastian dan akan menimbulkan tekanan-tekanan jangka pendek pada beberapa minggu ke depan. "Akan tetapi, kami tetap akan pantau," ujar Perry.
BI, tambah Perry, akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah dengan menyuplai dolar AS jika pasar membutuhkan sehingga tidak perlu ada alasan ketakutan masalah kekurangan dolar AS di pasar.