Rabu 17 Apr 2013 16:41 WIB

PGN Anggarkan Capex 500 Juta Dolar AS

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Pipa gas (Illustrasi)
Foto: ANTARA
Pipa gas (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menganggarkan belanja modal sebesar 250-500 juta dolar AS. Dana ini akan dipakai untuk ekspansi usaha berupa integrasi jaringan pipa transmisi Sumatra-Jawa-Bali.

Perseroan telah merancang rencana bisnis jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek perseroan akan mulai melakukan pembangunan main ditribution pipeline yang terintegrasi di Jawa Tengah.

Jaringan pipa terintegrasi ini pembangunannya akan dimulai di Semaarang dan sekitarnya dengan panjang 50 kilometer. "Ini merupakan fase pertama dan pembangunannya akan dimulai tahun depan," ujar Direktur Pengembangan dan Teknologi PGN Joko Saputro, Rabu (17/4).

Selain membangun fase pertama wilayah Jawa Tengah, PGN juga tengah melakukan pembangunan jaringan pipa di Provinsi Lampung. Pembangunan sudah dimulai tahun ini sepanjang 80 kilometer dan diharapkan maksimal selesai awal tahun depan.

PGN juga membangun ekstensi pipa dari Duri ke Dumai di Riau sepanjang 100 kilometer. Semua persiapan dilakukan tahun ini dan konstruksi akan dilakukan tahun depan. Selain itu perseroan juga akan membangun jaringan pipa transmisi dari Dumai ke Medan.

"Konsep yang kami rancang adalah membangun transmisi dan distribusi yang terintegrasi antara Jawa, Sumatra, dan Bali pada 2016," ujar Joko.

Dengan pembangunan jaringan pipa ini, perseroan dapat meningkatkan kapasitas mulai 50 hingga 100 mmscfd. Untuk wilayah Lampung, penambahan kapasitas bisa sampai 80 mmscfd dan Duri sebesar 100 mmscfd. Sedangkan fase pertama jaringan pipa Jawa Tengah akan menambah kapasitas menjadi 50 mmscfd.

Selain menganggarkan untuk belanja modal, perseroan juga menganggarkan dana untuk akuisisi, yaitu sampai dengan satu miliar dolar. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menyebutkan perseroan melihat tiga target akuisisi tahun ini.

Untuk pendanaan sendiri perseroan memiliki free cash sebesar 1,5 miliar dolar AS. "Kami memiliki beberapa jenis pendanaan," ujar Hendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement