Selasa 16 Apr 2013 19:15 WIB

Dua Harga BBM, Pertamina Optimis Bakal Ada Penghematan

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Djibril Muhammad
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) optimis dua harga bisa menekan anggaran subsidi BBM bersubsidi. "Dengan ini, mungkin secara rupiah akan ada saving," katanya Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, Selasa (16/4).

Namun sayangnya, Ali masih enggan menuturkan berapa nilai penghematan. Soalnya, besaran harga kenaikan BBM bersubsidi untuk mobil belum ditentukan. Kapan aturan ini berlaku juga belum ditegaskan pemerintah.

"Pastinya, dengan adanya dua harga, konsumsi masyarakat akan berubah," katanya.

Berdasarkan data perseroan, dengan harga BBM bersubsidi Rp 4.500 per liter, konsumsi BBM bersubsidi tumbuh tujuh hingga delapan persen per tahun. Pada 2012 sebesar 45 juta kilo liter, konsumsi BBM bersubsidi bisa jebol hingga 49 juta kl.

Sementara soal penerapan di lapangan, Ali berujar saat ini Pertamina dan BPH Migas tengah melakukan pemetaan SPBU BBM bersubsidi dengan harga Rp 4.500 dan di atas Rp 4.500.

Namun, berbeda dengan aturan sebelumnya, di mana satu SPBU akan terdiri dari dua jenis BBM bersubsidi, kali ini Pertamina mengaku satu SPBU akan terdiri dari satu jenis harga BBM bersubsidi saja.

"Kalau SPBUnya banyak di jalur angkot maka akan menjual BBM bersubsidi Rp 4.500," katanya menjelaskan. Sedangkan di wilayah yang lebih banyak dilalui kendaraan pribadi, SPBU akan menjual BBM di atas Rp 4.500.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement