REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Jero Wacik menegaskan pemerintah sudah satu suara soal dua harga BBM bersubsidi. Bahkan, seluruh gubernur se-Indonesia sudah setuju dengan konsep ini. "Mereka setuju kenaikan itu," tegasnya saat ditemui seusai rapat koordinasi BBM, Selasa (16/4).
"Gubernur juga mau bertanggung jawab bila kenaikan ini diterapkan".
Namun ia tak menampik pelaksanaan di lapangan bisa saja tak optimal. Karenanya, pemerintah akan berkoordinasi dengan empat institusi. Yakni Pertamina, Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan Kepolisian.
Kuota BBM bersubsidi akan dipecah berdasarkan dua harga yang segera berlaku. Meski pun begitu, ia menjamin masyarakat tak akan kekurangan BBM. Karena kuota BBM nonsubsidi seperti pertamax akan terus dikucurkan tanpa batas.
Berdasarkan penelitian Kementerian ESDM, konsumsi konsumsi BBM bersubsidi 77 persen dinikmati masyarakat menengah ke atas. Dalam catatan kementerian ini, sedikitnya Rp 300 triliun sudah keluar untuk subsidi BBM.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
