REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menegaskan tetap akan meluncurkan sistem Radio Frequency Identification (RFID) meski dua harga BBM bersubsidi menjadi aturan untuk menekan konsumsi BBM. "Sistem IT (teknologi informasi) ini tetap jalan," tegas Vice Presiden Coporat Communicatio Pertamina Ali Mundakir, Selasa (16/4).
BUMN ini bahkan sudah menunjuk PT Inti (Persero) sebagai pemenang tender penyedia RFID. Nantinya pemasangan RFID bakal dilakukan tak hanya di kendaraan tapi juga setiap nozel (alat pengisi bensin) di SPBU.
Untuk langkah awal, RFID akan dipasang Juli nanti di 276 SPBU. "Setelah, itu nanti Agustus langsung paralel di Jabodetabek," katanya.
Pertamina menargetkan seluruh RFID sudah terpasang di seluruh SPBU provinsi pertengahan 2014. Khusus untuk RFID di kendaraan, Pertamina menarget mampu memasang 100 RFID di 100 perusahaan.
Terkait payung hukum pemasangan RFID, Ali menuturkan Pertamina sudah memberikan surat ke Kementerian ESDM. "Surat ke Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga akan diserahkan," tegasnya.