Sabtu 13 Apr 2013 11:02 WIB

Laba PLN Kembali Turun

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
Instalasi Listrik PLN
Foto: Antara
Instalasi Listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mencatat penurunan laba bersih di 2012. Meski laba usaha naik 32 persen menjadi Rp 7,1 triliun dari Rp 22,4 triliun menjadi Rp 29,5 triliun (yoy), laba bersih perseroan turun signifikan menjadi Rp 3,2 triliun.

"Laba turun Rp 2,2 triliun menjadi Rp 3,2 triliun pada tahun ini dari Rp 5,4 triliun pada tahun sebelumnya," tegas Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, dalam siaran pers, Sabtu (13/4). Selisih kurs tetap menjadi penyebab.

Transaksi perseroan yang menggunakan dolar AS tak sebanding dengan penjualan yang menggunakan rupiah. Alhasil, rugi selisih kurs meningkat sebesar Rp 4,1 triliun dari sebelumnya Rp 1,8 triliun. Dari pinjaman misalnya, PLN mencatat rugi kurs Rp 8,0 triliun, meliputi utang sewa pembiayaan 42 persen, utang obligasi internasional sebesar 32 persen, utang bank sebesar 17 persen dan liabilitas moneter lainnya (net off asset) sebesar enam persen.

Di sisi lain, selisih kurs yang besar tak terjadi pada pembiayaan dengan mata uang yen Jepang. Laba kurs malah naik Rp 3,9 triliun untuk utang sewa pembiayaan PLTU Tanjung Jati B dan utang penerusan pinjaman.

"Meski laba usaha turun, pendapatan usaha PLN tercatat naik sebesar Rp 232,7 triliun atau naik 12 persen dari pendapatan usaha  2011  sebesar Rp 208 triliun," jelas Bambang. Sedangkan biaya administrasi dan umum hanya naik 1,8 persen dari Rp 4,4 triliun, kini tumbuh Rp 5,2 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement