Kamis 11 Apr 2013 11:43 WIB

Keuangan Syariah Diimbau Maksimalkan Peran di Sektor Riil

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perekonomian menghimbau lembaga keuangan syariah agar memaksimalkan perannya dalam sektor riil. Bank-bank syariah diminta jangan hanya fokus pada pembiayaan konsumtif tetapi juga memerhatikan pembiayaan produktif demi kemaslahatan umat.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi, mengatakan perkembangan ekonomi syariah saat ini sudah sangat maju, baik di sektor perbankan, keuangan ataupun investasi. "Yang masih sangat langka adalah kegiatan di sektor riil," ucapnya saat menghadiri seminar 'Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah' yang diadakan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES), kemarin.

Edy mencontohkan hendaknya  instrumen ekonomi syariah mampu membuat para petani tidak mengambil pembiayaan konsumtif, tetapi justru memberi apa yang petani butuhkan dalam kegiatan bertani. Menurutnya ekonomi syariah memiliki potensi luas, hanya saja utilisasinya masih kurang. "Ekonomi syariah tidak hanya berkaitan dengan standarisasi, larangan riba, gharar, tapi bagaimana mewujudkan produknya yang berguna bagi kebaikan umat," ujarnya.

Dia berujar pengaturan pembiayaan di sektor riil sangat diperlukan. "Saya sangat haus pembiayaan masuk ke sektor riil terutama pembangunan infrastruktur," kata Edy.

Perlu sosialisasi terkait besarnya potensi bank syariah jika memasuki sektor riil. Menurutnya, hal tersebut dibutuhkan apalagi Indonesia menargetkan menjadi negara dengan keuangan syariah terbesar di dunia pada 2020.

Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Edy Setiadi mengatakan fungsi keberadaan bank syariah tidak hanya sekadar berbisnisi mencari profit, tetapi ada kombbinasi lain, yaitu fungsi ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhannnya ataupun masuk ke sektor produktif. "Ini sasaran akhir yang kita harapkan, tentunya dengan keadilan, keseimbangan dan kemaslahatan sebagai koridornya," katanya.

Ke depannya, BI akan senantiasa mendorong bank-bank syariah ke sektor produktif, apalagi pada pembiayaan yang ramah lingkungan.  "Kalau bank-bank syariah sudah banyak mengarah ke sektor konsumtif, maka BI akan berupaya mengarahkannya ke sektor produktif untuk mendorong pembangunan nasional," ujar Edy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement