Ahad 07 Apr 2013 14:48 WIB

Pengamat: Investor Tak Peduli Menkeu Diganti

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Keuangan Agus Martowardojo bersiap mengikuti seleksi uji kelayakan dan kepatutan menjadi Gubernur BI di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/3). Agus Martowardojo dalam makalahnya menjelaskan isu strategis Bank Indonesia dal
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Keuangan Agus Martowardojo bersiap mengikuti seleksi uji kelayakan dan kepatutan menjadi Gubernur BI di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/3). Agus Martowardojo dalam makalahnya menjelaskan isu strategis Bank Indonesia dal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat ekonomi Yanuar Rizki menilai pasar tak akan terganggu dengan pergantian Menteri Keuangan dalam kabinet Presiden SBY. Walaupun reshuffle berlangsung, investor tak akan terlalu reaktif menanggapi pergantian yang dilakukan.

Menurutnya, kedua nama yang beredar yakni Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Kepala BKPM Chatib Basri merupakan sosok yang sejalan dengan kemauan pasar.

"Investor itu pragmatis. Selama money market tak diatur, mereka tetap dont care. Kecuali kalau Presiden menunjuk sosok sosialis," tegasnya saat dihubungi Republika, Ahad (7/4).  

Lagipula, ia melihat penggantian Agus Martowardojo dari Menkeu ke Gubernur BI juga hanya cara Presiden untuk memantapkan posisinya saja. Dalam masa kabinet yang tinggal 1,5 tahun lagi, ia menuturkan SBY membutuhkan orang-orang yang dekat dengan dirinya.

Apalagi, Gubernur BI sebelumnya yakni Darmin Nasution merupakan  sosok yang jauh dari kalangan istana."Jadi ini hanya all President's man saja. SBY pribadi, dia harus punya orang di BI. Sehingga ini hanya seperti main catur saja" katanya. 

Sementara itu, pendiri Saratoga Capital Sandiaga Uno menilai  siapapun yang menjadi Menkeu harus mampu menjaga kedisiplinan fiskal. "Dia juga harus mendorong tumbuhnya sektor rill dan menciptakan iklim kondusif untuk menarik investasi asing maupun lokal," katanya melalui pesan singkat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement