REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Bank syariah di Yordania, Jordan Islamic Bank (JIB) berhasil membukukan laba bersih sebelum pajak sebesar 72,21 miliar dolar AS hingga akhir 2012. Angka tersebut tumbuh 28,9 persen dari 2011 sebesar 55,99 miliar dolar AS.
Laba bersih setelah pajak mencapai 51,48 miliar dolar AS. Naik 28,7 persen dibandingkan 2011 sebesar. 39,92 dolar AS. Dewan Direksi JIB lantas merekomendasikan membagi dividen tunai kepada pemegang saham sebesar 15 persen dari modal bank.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada akhir 2012 sekitar 19,56 persen sesuai dengan standar kecukupan modal bank syariah yang diterbitkan Bank Sentral Jordan. Keuntungan investasi bersama sebelum distribusi mencapai sekitar 204,51 miliar dolar AS pada 2012 dibanding pada 2011 yang hanya 155,15 miliar dolar.
Hal tersebut turut membantu memperkuat profitabilitas berkelanjutan bank, meningkatkan kinerja operasional dan mengembangkan pembiayaan serta kegiatan investasi.
Saham bank terhadap total saldo keuangan dan investasi mencapai 13,8 persen pada akhir 2012 dibandingkan dengan 11,2 persen pada 2011 yang mencerminkan peningkatan aset. Rekening investasi dan portofolio investasi JIB mencapai 359,66 miliar dolar AS.
Ketua Dewan Direksi, Adnan Yousif mengaku senang dengan capaian kinerja JIB. JIB telah mendapatkan manfaat dari kinerja ekonomi Yordania, di antaranya berupa banyaknya sektor pembiayaan dan ekspansi di bidang keuangan serta portofolio investasi yang mencerminkan hasil operasional dan profitabilitas bank.
"Kami bangga terhadap solvabilitas keuangan bank, kekuatan permodalan, keamanan pembiayaan dan portofolio investasi serta peningkatan jumlah nasabah," ujar General Manajer JIB, Musa Shihadeh, seperti dikutip dari AME Info, Kamis (4/4).
Dalam empat tahun ke depan, JIB akan memperluas ekspansi melalui perluasan jaringan cabang. Rencananya JIB akan membuka 100 cabang hingga 2017 yang terdiri dari 78 kantor cabang dan 22 kantor kas.