Rabu 03 Apr 2013 19:00 WIB

Pasokan Tersendat, Harga Bawang Labil

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
 Seorang pedagang mengangkut bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (26/3).  (Republika/Wihdan Hidayat)
Seorang pedagang mengangkut bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (26/3). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, KRAMAT JATI – Karena tersendatnya pasokan bawang dari sentra produksi, harga bawang bertahan tinggi. Menurut pemantauan Republika di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/4) harga bawang merah di tingkat pengecer mencapai Rp 45 ribu per kilogram.

 

Seorang pedagang bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Ana mengatakan, pasokan bawang merah belum normal. Hingga hari ini karena kurangnya pasokan, persediaan bawang pun menipis.

Jumlah ketersediaan bawang merah hanya bisa mencukupi setengah kebutuhan konsumen bawang merah. "Pasokan sekitar 40 persen," kata dia.

 

Penyebab harga bawang tinggi, kata dia, karena pasokan tersendat dan terkendala. Akibat kurangnya pasokan bawang tersebut, harga bawang menjadi labil.

 

Menurut Ana, sepekan terakhir harga bawang merah terus bertahan tinggi di harga Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu per kilogram. Beberapa hari yang lalu harga bawang sempat melonjak ke harga Rp 50 ribu per kilogram. Normalnya, kata dia, harga salah satu macam bahan pokok itu tidak pernah lebih dari Rp 26 ribu per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement