REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kualitas biji kopi robusta di Lampung pada awal April makin membaik. Ini disebabkan oleh kondisi cuaca mulai cerah, sehingga harga komoditas unggulan itu terdongkrak naik di tingkat pedagang pengecer.
"Pasokan biji kopi dari petani juga lancar, dan mutunya lebih baik dibandingkan pekan lalu. Kadar airnya rendah sehingga mudah mengeringkannya untuk selanjutnya digiling," kata Rudi, salah satu pengusaha bubuk kopi di Bandar Lampung, Rabu (3/4).
Dia mengatakan, harga biji kopi saat ini cukup tinggi, dan di agen harganya telah mencapai Rp 21.000 per kilogram (kg). Harganya di tingkat petani berkisar Rp 18.000 - Rp 20.000 per kg. Ia menyebutkan biji kopi dipasok dari Kabupaten Tanggamus yang jaraknya 95 km dari Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran yang jaraknya tempunya 35 km dari ibukota provinsi itu, atau dari Lampung Barat.
Meskipun harganya mahal, ia melanjutkan tidak membuat pengusaha mengurangi jumlah pembeliannya dan setiap harinya bisa membeli 80 kg biji kopi robusta dari petani. "Dalam sehari saya rata-rata menggiling 30-40 kg biji kopi. Pada hari libur, jumlahnya saya tingkatkan karena makin banyak pembelinya," katanya.
Harga bubuk kopi di Lampung sekarang berkisar Rp 40.000 per kg. Permintaan atas kopi Lampung diperkirakan meningkat pada Mei dan Juni, terutama dari pasar ekspor, karena kondisi cuaca saat itu di Lampung diperkirakan, cerah sehingga berdampak pada mutu yang membaik. Lampung termasuk penghasil kopi nasional, dan telah mengekspornya ke mancanegara.