REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bakrie & Brothers Tbk membukukan laba bersih pada 2012 naik menjadi Rp354,87 miliar dari Rp131,87 miliar pada tahun sebelumnya.
"Laba bersih kami menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2012 lalu kami juga berhasil menekan beban utang," kata Direktur Utama & CEO Bakrie & Brothers, Bobby Gafur Umar dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (31/1).
Ia mengemukakan, sepanjang 2012 lalu perseroan berhasil secara meyakinkan menekan beban utang hingga 40 persen. Dia optimistis, perusahaan ini mampu meningkatkan kemampuan finansialnya.
Beberapa indikator utama dalam laporan keuangan tahun 2012 memperlihatkan bahwa perseroan memiliki kesempatan dan kemampuan besar dalam meningkatkan kinerja.
Namun, pada sisi pendapatan tahun 2012, Bakrie & Brothers mengalami penurunan sebesar 4,38 persen menjadi Rp15,48 triliun dari Rp16,19 triliun di tahun 2011.
Pada pos laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan ini juga mengalami penurunan menjadi Rp127,77 miliar dari Rp451,88 miliar tahun 2011.
Direktur Keuangan Bakrie & Brothers, Eddy Soeparno mengatakan tahun 2011 perseroan masih mencatatkan utang sebesar Rp10,71 triliun. Sedangkan pada 2012, utang perseroan berkurang sebesar Rp4,27 triliun, menjadi hanya Rp6,44 triliun.
Beban bunga juga dapat ditekan dari sebelumnya Rp2,0 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp1,19 triliun pada 2012. "Penurunan beban utang dan bunga pinjaman ini meringankan beban keuangan perseroan sepanjang tahun 2012," ujar dia lagi.