Ahad 31 Mar 2013 17:22 WIB

BNI Ikut Jualan Lahan Industri di Karawang

Rep: ita nina winarsih/ Red: Taufik Rachman
BNI branch of Osaka, Japan, committed to promote investment opportunities in Indonesia.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
BNI branch of Osaka, Japan, committed to promote investment opportunities in Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG -- Perbankan Indonesia melirik investor asal Jepang, untuk menanamkan sahamnya. Salah satu wilayah yang ditawarkan perbankan ini, yakni Kabupaten Karawang. Saat ini, perbankan yang menawarkan jasa tersebut, PT Bank Negara Indonesia (persero). Adapun wilayah yang ditawarkan, yaitu kawasan industri Surya Cipta.

"Ada 1.500 hektare yang akan ditawarkan ke investor. Terutama, asal Jepang," ujar Kepala BNI Cabang Karawang, Hadi Santoso, Ahad (31/3).

Diakui Santoso, antara BNI dengan pengelola kawasan industri Surya Cipta, sudah menandatangani kesepahaman kerjasama. Jadi, bila nanti ada investor Jepang akan merelokasi usahanya ke Karawang, BNI siap menyediakan lahan bagi para pengusaha asing tersebut.

BNI akan memprioritaskan investor asal Jepang untuk menanamkan modalnya. Mengingat, di kawasan industri Surya Cipta, mayoritas investornya berasal dari negeri matahari terbit tersebut.

Apalagi, BNI memiliki hubungan khusus dengan banyak pengusaha asal Jepang. Karena, hingga saat ini BNI sudah mengikat perjanjian kerja sama dengan 46 bank regional Jepang (JRB). Bank regional Jepang tersebut, memiliki nasabah yang berminat merelokasi atau mengembangkan usahanya ke Indonesia. Terutama, pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Adapun, kerjasama antara BNI dengan pengelola kawasan Surya Cipta, sudah diresmikan sejak sepekan terakhir," jelasnya.

Antara BNI dengan pengelola kawasan, lanjut dia, sepakat akan mempromosikan kawasan industri tersebut. Termasuk, informasi mengenai ketersediaan lahan, kawasan pergudangan, serta perkantorannya. Harapannya, supaya investor tertarik untuk menanamkan modalnya.

BNI menargetkan, untuk tahun ini ada 50 sampai 100 investor Jepang yang akan menanamkan modalnya. Atau disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Namun, yang pasti insvestor asal Jepang akan mendapatkan prioritas utama dari BNI dan pengelola kawasan Surya Cipta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement