REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk membukukan Pendapatan Usaha 2012 sebesar Rp 9,1 triliun. Pendapatan usaha terdiri dari Pendapatan Tol sebesar Rp 5,6 triliun, Pendapatan Konstruksi Rp 3,3 triliun dan Pendapatan Usaha Lainnya sebesar Rp 143 miliar.
Pada Jasa Marga telah mengimplementasikan secara penuh aturan PSAK yang telah dikonvergensi ke International Financial Reporting Standards (IFRS). Khususnya aturan mengenai ISAK 16 tentang “Perjanjian Konsesi Jasa” yang diberlakukan secara retrospektif sehingga Laporan Keuangan Tahun 2011 disajikan kembali.
Volume lalu lintas transaksi selama tahun 2012 adalah 1,201 miliar kendaraan, meningkat sebesar sebesar 10,04 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini didukung oleh pertumbuhan yang relatif tinggi dari volume lalu lintas Ruas Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 1, Ruas Semarang-Solo Seksi Semarang-Ungaran, dan Ruas Surabaya-Mojokerto Seksi 1A.
Pendapatan Konstruksi perseroan adalah sebesar Rp 3,34 triliun. Nilai ini meningkat dari 2011 yang hanya Rp 1,5 triliun.
"Peningkatan ini menunjukkan tingginya pertumbuhan konstruksi pembangunan, sejalan dengan target Perseroan untuk mengoperasikan seluruh ruas baru pada tahun 2015," ujar Sekretaris Perusahaan David Wijayanto, Selasa (26/3).
Perseroan juga mencatat pertumbuhan laba bersih 34 persen. Laba bersih perseroan per akhir 2012 adalah Rp 1,6 triliun. Sedangkan laba usaha naik 28 persen.
Peningkatan laba usaha menggambarkan upaya Jasa Marga untuk secara berkelanjutan melakukan efisiensi di aspek Beban Usaha. Perseroan mencatat beban usaha relatif lebih rendah dari pertumbuhan Pendapatan Usaha, diluar Pendapatan dan Beban Konstruksi.
Pada 2012, perseroan juga telah melepaskan seluruh kepemilikan sahamnya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Penjualan tersebut memberikan kontribusi tambahan pada Penghasilan lain-lain sebesar Rp 147 miliar bagi Perseroan.