Senin 25 Mar 2013 07:52 WIB

Selamatkan Ekonomi, Siprus Setuju Popular Bank Ditutup

Rep: Friska Yolandha/ Red: Djibril Muhammad
Bank Sentral Siprus
Foto: fosbusiness.com
Bank Sentral Siprus

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Siprus, Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF) telah menyetujui rencana baru untuk menyelamatkan perbankan Siprus. Proposal yang saat ini tengah dipresentasikan di tengah menteri-menteri Zona Eropa ini berisi tentang penyeleksian perbankan.

Proposal tersebut berisi pernyataan yang melibatkan 'bank baik' dan 'bank buruk'. Hal ini berarti Popular Bank of Cyprus yang juga dikenal dengan nama Laiki akan ditutup secara efektif. 

Dilansir laman Reuters, Senin (25/3), pejabat Siprus mengungkapkan deposan yang menyimpan dana di bawah 100 euro di Laiki akan ditransfer ke Bank of Cyprus.

Sedangkan nasabah dengan tabungan di atas 100 ribu euro, dananya akan dibekukan dan dipakai untuk membayar hutang. Dalam peraturan Uni Eropa simpanan di atas 100 ribu euro tidak diasuransikan. Tidak disebutkan berapa jumlah dana yang akan dibekukan tersebut.

Juru bicara UE mengungkapkan tidak akan ada retribusi pagi nasabah di perbankan Siprus. Dengan paket penuh dari deposan yang tidak diasuransikan, diperkirakan retribusi tidak diperlukan. Namun kebijakan ini akan merugikan nasabah yang menyimpan dana besar di Laiki, yang kebanyakan adalah orang Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement