REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Jero Wacik berjanji segera memutus kontrak Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Jero berujar akan mengumumkan siapa pemilik baru Mahakam di 2014.
"Saya pastikan sebelum kabinet ini berakhir Oktober 2014, sudah diputuskan. Tapi saat ini memang belum ada keputusan apapun," tegasnya akhir pekan.
Ia menuturkan secara prinsip, pemerintah ingin kontrak Mahakam memberikan keuntungan maksimal untuk negara. Terutama berapa persen saham yang bisa dimiliki Pertamina.
"Bagaimana kesiapan dana, teknologi, dan sumber daya manusianya," tegasnya. Ia menuturkan target waktu ini masih laik untuk memberikan kesempatan pada pemilik lama dan baru untuk melalui masa transisi dengan baik.
Ketidakpastian keputusan pengelolaan Mahakam bakal membawa dampak buruk bagi investasi perusahaan asal Prancis Total E&P Indonesie. Pasalnya, lambannya keputusan siapa operator baru Mahakam di 2017 membuat investasi perusahaan menjadi tak menentu.
Meski sudah membuat rencana pengembangan Total tetap dibayangi ketakutan akan pemutusan investasi di tengah jalan. Karenanya insentif, kemungkinan akan diberikan untuk menunjang investasi perusahaan tersebut.