Rabu 20 Mar 2013 09:05 WIB

Medco Catat Pendapatan Migas 873 Juta Dolar AS

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Mansyur Faqih
Medco Energy
Medco Energy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja operasional 2012. Perusahaan migas ini mencatat pendapatan usaha meningkat 11,2 persen menjadi 909,05 juta dolar AS, dibandingkan 2011 lalu sebesar 817,72  juta dolar AS. Penjualan minyak dan gas bumi berkontribusi dominan hingga 96 persen terhadap pendapatan. 

Perusahaan ini mencatat pendapatan dari penjualan komoditas tersebut naik 9,1 persen menjadi 873,03 juta dolar AS, dari sebelumnya 800,5 juta dolar AS. "Harga minyak yang tinggi, rata-rata sebesar 115,6 dolar AS per barel dibanding 2011 113,7 dolar AS per barel menggenjot pendapatan," kata Direktur Utama dan CEO MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz, Rabu (20/3). 

Renegosiasi kontrak gas, juga mampu meningkatkan harga gas dalam kontrak dengan pembeli dalam dan luar negeri. Harga gas mampu digenjot pada level rata-rata sebesar 4,03 dolar AS per juta british thermal unit (mmbtu). Padahal sebelumnya, harga gas berada di kisaran 3,8 dolar AS per mmbtu. Usaha non migas juga mencatat peningkatan hingga 109 persen menjadi 36 juta dolar AS, dari  17,2 juta dolar AS. Bisnis  batu bara misalnya mencatat kenaikan pendapatan sebesar 17,8 juta dolar AS, dari sebelumnya 8,7 juta dolar AS.

Lukman menuturkan kinerja operasional perseroan terus menguat. Pendapatan operasional Perseroan naik 33 persen menjadi  293,2 juta dolar AS, dari sebelumnya 220,3 juta dolar AS. Pendapatan Sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) tercatat sebesar 341,5 juta dolar AS. "Akuisisi blok migas di Yaman, Blok 9 mampu meningkatkan EBITDA sebesar 39,5 juta dolar AS serta laba bersih sebesar 17,3 juta dolar AS," tambahnya.

Medco mengklaim menghapus buku beberapa aset yang mengalami penurunan nilai (impairment). Termasuk aset eksplorasi Merangin yang tidak ekonomis, anak usaha pabrik bio-etanol di Lampung serta unit usaha penyimpanan dan distribusi BBM. Upaya ini dinilai bakal memperkuat keuangan. "Ini akan membantu pencapaian tujuan-tujuan perseroan baik jangka menengah maupun jangka panjang," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement