Senin 18 Mar 2013 16:20 WIB

Pengamat: Keluarnya Dana Asing Hanya Jangka Pendek

Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pasar modal Indonesia Andrew Argado menilai keluarnya sebagian dana asing dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa hari terakhir merupakan aksi ambil untung dalam jangka pendek.

"Asing sempat mencatatkan jual bersih (net sell) pada akhir pekan lalu sekitar Rp 423,8 miliar. Namun kondisi itu belum mencerminkan dana asing akan terus keluar, hal itu hanya untuk merealisasikan keuntungan saja dan bersifat jangka pendek," papar Andrew yang juga analis dari e-Trading Securities di Jakarta, Senin (18/3).

Ia mengatakan pada periode ini sentimen positif di dalam negeri masih cukup kuat salah satunya ekspektasi kinerja emiten domestik periode 2012 yang membukukan hasil baik, kemudian akan diteruskan dengan sentimen kinerja kuartal pertama tahun ini. "Pada bulan April-Mei 2013 mendatang akan muncul kinerja emiten untuk kuartal pertama, ekspektasinya masih positif," ujar Andrew.

Ia menambahkan fundamental ekonomi Indonesia juga cukup positif sehingga dapat terus mengalami pertumbuhan ke depannya. Dari sisi politik, cenderung stabil menjelang pemilu 2014 mendatang. "Stabilitas politik juga harus dijaga, sehingga akan membuat investasi di pasar modal lebih baik bagi investor domestik maupun asing. Dan kami optimis, indeks BEI akan kembali membukukan rekor baru lagi," ucap dia.

Secara terpisah, Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengatakan dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia merupakan hal wajar. "Pelaku pasar asing juga memiliki kewajiban untuk menjaga likuiditas pasar saham. Sangat tidak wajar jika mengharapkan investor asing untuk tidak melakukan jual'," ujar dia.

Meski demikian, ia mengatakan pelaku pasar asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) saham sebesar Rp 19,027 triliun di sepanjang tahun ini. Ito menilai pelaku pasar saham asing juga masih mempercayai industri pasar modal domestik seiring dengan fundamental ekonomi dalam negeri yang masih terus mencatatkan pertumbuhan.

"Umumnya, mayoritas investor asing menempatkan dananya untuk jangka panjang sekitar 70 persen, dan sisanya cenderung jangka yang relatif pendek," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement