REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank syariah terbesar di Eropa, Bank of London and The Middle East (BLME), membukukan laba bersih sebelum biaya penurunan sebesar 7,3 juta poundsterling atau sekitar 10,9 juta dolar AS pada 2012. Angka tersebut naik 67 persen dari laba tahun sebelumnya 4 juta poundsterling.
Laba usaha sebelum pajak menyentuh angka 5,51 juta poundsterling. Pertumbuhan bank mencapai 29 persen, melonjak menjadi lebih dari 1 miliar poundsterling.
CEO BLME, Humphrey Percy mengatakan 2012 merupakan tahun penting bagi bank. "Kembalinya bank ke profitabilitas adalah bukti keragaman dan kualitas pendapatan meningkat," kata Percy seperti dikutip dari Trade Arabia News Service, Senin (11/3).
Menurutnya ada kontribusi baik dari pinjaman berbasis aset yang baru dibentuk, yaitu pembiayaan dan unit perdagangan komoditas keuangan. Unit-unit baru, kata Percy, bergabung dengan bisnis inti perbankan BLME. "Leasing dan pembiayaan properti, keduanya juga memberikan kontribusi kuat dalam kenaikan penghasilan," ujarnya.
Saat ini BLME menyediakan rangkaian produk lengkap dan memantapkan dirinya sebagai penyedia jasa perbankan pasar menengah terkemuka di Inggris. "Kemampuan kami menciptakan produk kompetitif dan inovatif jelas ditunjukkan oleh dana yang kami miliki," ucap Percy.
Dana pendapatan (income fund) BLME menempati peringkat ke-6 terbaik sepanjang 2012 dari 758 dana yang diranking oleh Reuters.
Percy mengatakan kantor perwakilan di Dubai dan peluncuran produk baru akan memperluas jangkauan dan distribusi BLME. "Berdasarkan bisnis dan platform operasi kuat yang dikembangkan selama lima tahun terakhir, BLME akan melakukan tahap pembangunan berikutnya dan meningkatkan profitabilitas," ucapnya.
Tim manajemen BLME menyatukan kombinasi bankir internasional yang berpengalaman dengan ahli keuangan Islam terkemuka. BLME memiliki area bisnis utama, yaitu perbankan korporasi serta manajemen aset dan kekayaan. BLME menawarkan investasi syariah yang inovatif dan produk pembiayaan di Eropa, Amerika, Asia dan kawasan MENA.