Kamis 07 Mar 2013 11:49 WIB

Swap Gas PLTGU Muara Tawar Mandek

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit Listrik PLN
Pembangkit Listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Proses pertukaran (swap) gas Lapangan Gajah Baru Blok West Natuna Kepulauan Riau ke pembangkit listrik PLN di Bekasi Jawa Barat mandek. Hingga kini, gas dari Lapangan Grissik Blok Koridor Sumatera Selatan, yang menggantikan gas Lapangan Gajah Baru ke PLTGU Muara Tawar tak kunjung berjalan.

"Swap ke Jawa belum," kata Kepala Dinas Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi Agus Budiyanto, Kamis (7/3). Soal infrastruktur menjadi penyebab.

Pasalnya, fasilitas penerima gas (onshore receiving facilities/ORF) belum selesai dibangun PT Perusahaan Gas Negara (Persero). PGN sendiri memperkirakan fasilitas penunjang ini baru akan kelar Mei 2013 ini.

Keputusan untuk mengalihkan gas Grissik sementara ke PLTU Cilegon juga tak bisa dilakukan. Kebutuhan gas PLTU milik PLN dengan kapasitas 240 mega watt (MW) itu, ternyata cukup.

Akhirnya, selama menunggu proses pembangunan selesai, gas Grissik tetap dialirkan ke pembeli di Singapura seperti skenario awal sebelum swap. Sebanyak 40 juta kaki kubik (mmscfd) gas tetap dialirkan ke pembeli Singapura sampai menunggu pwmbangunan ORF kelar.

"Dengan ini, Indonesia tidak kena pinalty," katanya. Keterlambatan atas penjualan gas ke luar negeri bisa membuat Indonesia menggemban denda sesuai kontrak jual beli.

Kepala Divisi BBM dan Gas PLN (Persero) Suryadi Marjoeki juga membenarkan hal ini. Meski perjanjian soal swap sudah ditandatangani sejak 2011, namun hingga sekarang distribusi gas belum terealisasi untuk Muara Tawar.

"Ini membuat Muara Tawar memakai gas yang ada saja," katanya. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan listrik beban puncak, PLN akhirnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

PLN pun harus mengeluarkan hingga Rp 1,6 triliun selama setahun hanya untuk membangkitkan listrik Muara Tawar dengan BBM. Saat ini, pasokan gas di Muara Tawar mencapai 140 hingga 160 mmscfd dan masih kurang 70 mmscfd.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement