Selasa 05 Mar 2013 00:24 WIB

SBY Berharap Dapat 12 Miliar Dolar AS dari Jerman pada 2015

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers sebelum berangkat menuju ke Jerman dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Ahad (3/3).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers sebelum berangkat menuju ke Jerman dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Ahad (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Indonesia yakin nilai perdagangan Indonesia dengan Jerman akan mencapai 12 miliar dolar AS pada 2015. Antara lain didorong oleh kerja sama komprehensif kedua negara di bidang perdagangan. Serta sejumlah kesepakatan kerja sama yang telah ditandatangani.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, sejak awal Jerman telah menjadi salah satu investor penting di Indonesia. Sejak 2000 hingga 2012 investasi Jerman di Indonesia mencapai 1,2 miliar dolar AS.

"saya percaya di masa mendatang investasi Jerman di Indonesia akan terus meningkat," kata SBY dalam acara pertemuan dengan pengusaha Jerman di Berlin, Senin (4/4) siang waktu setempat.

Menurutnya, dengan capaian yang terus meningkat angka tersebut akan terus naik tajam. Hingga pada 2015 nanti bisa mencapai 12 miliar dolar AS.

"Pada 2011 nilai perdagangan kedua negara mencapai 6,7 miliar dolar AS dan pada 2012 meningkat menjadi 7,2 miliar dolar AS," kata dia.

SBY menambahkan, peluang investasi dan pengembangan bisnis di Indonesia terbuka lebar. Mengingat dalam lima tahun terakhir Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi pesat. Bahkan, tercatat sebagai nomor dua di Asia setelah Cina. 

Tak hanya itu, lanjutnya, keikutsertaan Indonesia secara aktif di berbagai forum ekonomi dunia juga menjadi nilai tambah. Sehingga menjadi salah satu pertimbangan penanaman investasi di dalam negeri.

"Indonesia dan Jerman sepakat bekerja sama dalam sejumlah bidang yaitu perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan, riset dan teknologi serta industri pertahanan. Sebagai tambahan kami juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pangan, energi dan transportasi," papar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement